Selama berabad-abad jintan hitam digunakan jutaan orang di Asia, Timur Tengah, dan Afrika untuk menjaga kesehatan. Minyak dan herbanya diyakini bisa mengobati penyakit yang berhubungan dengan sistem pernapasan, saluran pencernaan, gangguan lambung dan lever serta untuk meningkatkan sistem kekebalan tubuh.
Jintan hitam dipercaya berasal dari Mediterania (seputar Laut Tengah), sebelum tersebar ke berbagai belahan dunia, termasuk ke Asia. Bentuknya kecil berserabut, ukurannya tidak lebih dari 3 mm. Jintan hitam termasuk dalam keluarga buttercup (Ranunculaceae). Ada dua jenis tanaman ini, yakni yang berwarna ungu kebiruan dan putih. Orang-orang di tanah Arab telah mengenal Jintan hitam lebih dari 2.000 tahun lalu. Mereka memanfaatkan tanaman ini untuk mengatasi berbagai gangguan kesehatan, misalnya sakit gigi, flu, nyeri sendi.
Di Arab, jintan hitam dikenal sebagai habbatus sauda (biji yang menyenangkan) atau habbatul baraka, artinya biji yang membawa berkah. Bagi kaum muslim, jintan hitam merupakan anugerah Allah. Anjuran Nabi Muhammad SAW untuk memanfaatkan jintan hitam tercatat dalam sebuah hadis :
"Artinya : Gunakanlah Habbatus Sauda (Jintan Hitam / Nigella Sativa ) karena di dalamnya terdapat obat dari segala macam penyakit kecuali maut. (HR. Bukhari-Muslim) [At-Tibb An Nawawiy, Kitab Pengobatan Nabi]"
Tak heran, tanaman bermama Latin Nigella sativa ini masuk dalam daftar obat alami di buku Al-Tibb al-Nabawi atau Pengobatan Cara Nabi.
Sejarah Habbatus Sauda / Nigella Sativa
- 6000 SM : Pemakaian Habbatus Sauda sebagai bumbu masak & pengobatan tradisional dapat ditelusuri sejak zaman Mesir Kuno.
- 460 SM : Hipokrates menyarankan penggunaan Habbatus Sauda untuk membangkitkan Vitalitas & Energi, Kenyamanan, Serta mengatasi Kelelahan Tubuh & Psikis (Dr. Hermann Ehmann, Schwarzkummel terbitan LebensBaum Verlag, 2000)
- 1 M : Dalam perjanjian Lama Habbatus Sauda ditemukan dalam Kitab Yesaya dengan sebutan 'Ketsah'
- 625 M : Pengobatan Islam Masa Nabi SAW.
- 970 M : Pengobatan Islam Pasca Nabi : Al Biruni menyatakan bahwa Habbatus Sauda (Jintan Hitam / Nigella Sativa) sebagai biji-bijian yang sangat sesuai untuk sumber nutrisi
- 980 M : Ibnu Sina Menerbitkan buku berjudul "The Cannon Of Medicine" menerangkan bahwa Habbatus Sauda sebagai perangsang tenaga badan dan membantu memulihkan kesegaran tubuh, "menstimulasi energi di tubuh dan membantu penyembuhan dari kelelahan atau kurang semangat"
- 1959-1990 : dari masa penelitian dan penemuan kembali Habbatus Sauda secara modern "th. 1990-an permintaan Habbatus Sauda / Nigella Sativa sebagai food suplemen di beberapa Negara Barat semakin meningkat (Schwarzkummel, Dr. Hermann Ehmann)
Khasiat & Kegunaan
- Menjaga Stamina, Memperkuat daya konsentrasi
- Anti Bakteri, Melawan Infeksi parasit luar / dalam tubuh
- Penguat system kekebalan tubuh ; Menekan RasioSel-T sebagai indicator penyakit
- Merawat Kesehatan Kulit, Rambut dan Kuku
- Memacu pertumbuhan rambut dan mencegah kerontokan
- Menyembuhkan Luka Kulit : Flek-jerawat-luka radang-eczema
- Menormalkan Tekanan Darah : Menurunkan kadar gula darah (hypoglycemic) pada Disabetes Mellitus (hasil penelitian 1990)
- Menyembuhkan Radang pada persendian (Rheumatik/pegal)
- mengatasi problem Impotensi, Menyeimbangkan Hormon Sex
- Mengobati gangguan lambung dan Liver : Meningkatkan kemampuan pencernaan dan pembuangan, mengatasi Diare, perut Mulas, sakit Maag dan gangguan pencernaan lainnya.
- Meningkatkan produksi dan kualitas ASI pada ibu menyusui
- Menormalkan Kadar Kolesterol dalam Darah
- Anti zat-zat penyebab Tumor / Kanker
- Mengatasi problema paru-paru
- Memperlambat proses penuaan Sel
- Sebagai Sumber Serat Tinggi
Kandungan Nutrisi
- Crystalline Nigellone Arginine
- EFA:Essential Fatty Acid Linolenic Omega-3
- 15 Amino Acids Linolenic Omega-6
- Karbohidrat Protein
- Volatile oils Alkaloids
- Saponin Crude Fiber
- Minerals Calcium
- Iron Sodium
- Sodium Magnesiom
- Selenium Potassium
- Carotene Niacin
- Vitamin A Vitamin B1
- Vitamin B2 Vitamin B6
- Vitamin C Vitamin E
Kandungan Asam Lemak dalam Habbatus Sauda
- Asam Linol 50-60% Asam Minyak 18-25%
- Asam Palmitin 12-13% Asam Stearin 2-4%
- Asam Mytrisin 0,1-0,4% Asam Arachin 0,1-0,4 %
- Asam Gamma-Linolen 0,1,0,4% Asam Palmitolein 0,1-0,4 %
- Asam Eicosen 0,1-0,4 %
Tidak ada komentar:
Posting Komentar